Untuk Info LM: (021) 4586-3943, (021) 4586-3945
Untuk Info Valas: (021) 4586-3788, (021) 4586-3789
Kami membagikan berita-berita terkait logam mulia dan valas secara berkala. Informasi yang kami berikan berasal dari sumber terpercaya sesuai dengan keadaan dan perkembangan tentang logam mulia dan valas terkini.
Laporan OMFIF 2025 menunjukkan bahwa emas masih menjadi aset safe haven utama bagi bank sentral global.
Survei mengungkap pembagian pendapat antara analis profesional yang netral terhadap tren emas jangka pendek, sementara investor ritel tetap mempertahankan optimisme.
Citi mengingatkan bahwa meski terdapat risiko penurunan signifikan hingga USD 2.500–2.700/ounce pada paruh kedua 2026, tetap ada peluang bullish (~20%) jika geopolitik semakin tegang.
Menurut Taleb, ketidakpastian kebijakan di AS khususnya soal tarif dan imigrasi telah membuka jalan bagi emas untuk mengambil alih posisi sebagai aset cadangan global utama.
Harga emas naik tajam sementara dolar AS tidak mengalami kenaikan serupa. Hal ini menunjukkan pergeseran posisi investor dari dolar ke emas sebagai aset safe‑haven, menandakan ketidakpastian yang lebih tinggi di pasar global .
Pasar logam mulia sedang memasuki fase awal rotasi investasi besar, di mana bila momentum ini terus berlanjut, emas dan perak bisa mencapai level harga baru, didorong oleh pembelian bank sentral dan kekhawatiran inflasi global.
Meski telah mencapai level tertinggi sepanjang masa, harga emas diprediksi terus naik hingga akhir 2025 karena terdapat berbagai dukungan.
perubahan kondisi makroekonomi global termasuk inflasi tinggi, ketidakpastian geopolitik, dan kebijakan moneter yang akomodatif mendorong investor untuk beralih ke emas dan perak sebagai aset lindung nilai.
Menjelang rilis data ketenagakerjaan AS, baik analis Wall Street maupun investor ritel mengadopsi pendekatan yang lebih berhati-hati terhadap harga emas.