Untuk Info LM: (021) 4586-3943, (021) 4586-3945 Untuk Info Valas: (021) 4586-3788, (021) 4586-3789
Untuk Info LM: (021) 4586-3943, (021) 4586-3945 Untuk Info Valas: (021) 4586-3788, (021) 4586-3789
Kami membagikan berita-berita terkait logam mulia dan valas secara berkala. Informasi yang kami berikan berasal dari sumber terpercaya sesuai dengan keadaan dan perkembangan tentang logam mulia dan valas terkini.
Para pelaku pasar melihat akan adanya kenaikan suku bunga di bulan Juni ini dan dengan debt ceiling deal siap untuk di vote oleh Congress, emas menguat tipis di angka $1.950 per oz.
Harga emas tidak mengalami perubahan yang signifikan setelah adanya laporan Federal Reserve's May Meeting Minutes yang menunjukan adanya perbedaan pendapat akan para bank sentral untuk menaikan suku bunga.
Harga emas mengalami penguatan setelah Jerome Powell dari Federal Reserve mengatakan bahwa suku bunga mungkin tidak akan naik secara signifikan seiring dengan ketatnya kondisi kredit perbankan setelah krisis bank yang terjadi belakangan ini.
Setelah sempat menguji harga tertinggi pada minggu lalu, harga emas di prediksi akan di perdagangkan di kisaran $1.900 sampai $2.100 per oz. Hal ini di ungkapkan oleh Australian and New Zealand Banking Group (ANZ) pada laporan terakhirnya.
Harag emas bergerak menguat setelah laporan New York manufacturing secotre mengalami pelamahan pada bulan Mei.
Setelah mengalami kenaikan harga sebanyak 2 kali lipat dari tahun 2015, harga emas sekarang ini berada di teritori harga yang "premium".
Analis melihat bahwa harga emas sekarang ini seharusnya di perdagangkan di angka $2.200 per oz. Hal ini di sebabkan oleh US Dollar yang dianggap sudah overvalue sebesar 20%. Pernyataan ini di keluarkan oleh BCA Research Amerika.
Harga emas terus mengalami penguatan setelah data ekonomi ISM (Institute for Supply Management) di rilis.
Tingkat inflasi yang terus tinggi bisa membuat the Fed melanjutkan kenaikan sukubunganya selama musim panas ini, namun ini tidak akan menghentikan emas untuk menyentuh harga tertingginya sepanjang masa. Hal ini di ungkapkan oleh salah satu analis di Swiss bank.