Untuk Info LM: (021) 4586-3943, (021) 4586-3945
Untuk Info Valas: (021) 4586-3788, (021) 4586-3789
Kami membagikan berita-berita terkait logam mulia dan valas secara berkala. Informasi yang kami berikan berasal dari sumber terpercaya sesuai dengan keadaan dan perkembangan tentang logam mulia dan valas terkini.
Harga emas naik tajam sementara dolar AS tidak mengalami kenaikan serupa. Hal ini menunjukkan pergeseran posisi investor dari dolar ke emas sebagai aset safe‑haven, menandakan ketidakpastian yang lebih tinggi di pasar global .
Pasar logam mulia sedang memasuki fase awal rotasi investasi besar, di mana bila momentum ini terus berlanjut, emas dan perak bisa mencapai level harga baru, didorong oleh pembelian bank sentral dan kekhawatiran inflasi global.
Meski telah mencapai level tertinggi sepanjang masa, harga emas diprediksi terus naik hingga akhir 2025 karena terdapat berbagai dukungan.
perubahan kondisi makroekonomi global termasuk inflasi tinggi, ketidakpastian geopolitik, dan kebijakan moneter yang akomodatif mendorong investor untuk beralih ke emas dan perak sebagai aset lindung nilai.
Menjelang rilis data ketenagakerjaan AS, baik analis Wall Street maupun investor ritel mengadopsi pendekatan yang lebih berhati-hati terhadap harga emas.
Platinum melonjak lebih dari 10% dalam seminggu terakhir, mencapai level tertinggi dalam dua tahun, akibat kekhawatiran pasokan dan proyeksi defisit oleh WPIC.
Melonjaknya harga emas mencerminkan melemahnya kepercayaan global terhadap obligasi pemerintah.
Harga emas bisa melonjak hingga $4.000 per ounce tahun ini jika permintaan ETF menyamai level tertinggi tahun 2020, menurut analis dari VanEck.
Perak menghadapi tekanan harga akibat peningkatan permintaan industri yang mengurangi daya tariknya sebagai aset investasi.