Untuk Info LM: (021) 4586-3943, (021) 4586-3945 Untuk Info Valas: (021) 4586-3788, (021) 4586-3789
Untuk Info LM: (021) 4586-3943, (021) 4586-3945 Untuk Info Valas: (021) 4586-3788, (021) 4586-3789
Kami membagikan berita-berita terkait logam mulia dan valas secara berkala. Informasi yang kami berikan berasal dari sumber terpercaya sesuai dengan keadaan dan perkembangan tentang logam mulia dan valas terkini.
Harga emas melemah setelah sempat menguat pada perdagangan kemarin.
Harga emas berisiko semakin tertekan pada perdagangan hari ini di tengah meredanya konflik Rusia-Ukraina dan prospek kenaikan suku bunga Federal Reserve. Harga emas paling aktif untuk pengiriman April di divisi Comex New York Exchange, terkoreksi US$31,1 atau 1,59 persen menjadi ditutup pada US$1.929,70 per oz.
Harga Emas dan Perak membuka perdagangan minggu ini dengan harga yang terkoreksi seiring dengan sikap para investor yang mulai untuk kembali melirik berbagai instrumen investasi lainnya yang lebih beresiko.
Serangan Rusia terhadap Ukraina telah memasuki minggu kedua dan krisis kemanuasiaan terus meningkat. Lebih dari 2 juta warga Ukraina mengungsi dan membanjiri negara-negara Eropa dan bagi mereka yang tidak dapat mengungsi sekarang ini sedang mengalami ketakutan akan nasibnya karena mereka dipaksakan untuk bisa bertahan di situasi yang tidak menentu.
Potensi gencatan senjata dan meredanya ketegangan antara Ukraina dan Russai membantu meningkatkan minat para investor untuk kembali berinvestasi dengan resiko yang lebih tinggi.
Ketakutan di pasar modal telah mendorong permintaan bagi aset-aset safe haven seperti Emas dan US Dollar meningkat dalam sebulan terakhir.
Harga emas telah menembus $2.000 per oz sejenak sebelum akhirnya kembali terkoreksi dalam. Harga yang meningkat ini pertama kali terjadi semenjak Agustus 2020 dimana pada saat itu harga emas menyentuh harga tertingginya di $1.998.6 per oz.
Harga Emas berhasil mempertahankan kenaikan harganya meski mendapatkan sedikit reaksi setelah data ISM (Institute for Supply Management) Amerika di rilis.
Permintaan akan aset safe haven mendorong harga emas menguat 2% di pembukaan perdagangan minggu ini. Namun para analis masih ragu terhadap penguatan emas karena emas masih perlu menghadapi penguatan US Dollar seiring dengan ketidak pastian yang sedang terjadi di dunia.
Serangan Rusia terhadap Ukraina akan memberikan kekuatan pada harga emas, namun menurut beberapa analis, ketakutan dan ketidakpastian terus memuncak sehingga sentimen harga emas telah kembali pada trend bearish untuk jangka pendek.