Untuk Info LM: (021) 4586-3943, (021) 4586-3945                 Untuk Info Valas: (021) 4586-3788, (021) 4586-3789

Close

Change Language

Close Language Selection

Harga Emas Turun? Tidak Perlu Takut

Harga Emas Turun? Tidak Perlu Takut

Emas terlihat sedang berada pada masa yang sulit, turun 12% sejak Agustus lalu saat logam mulia mencapai rekor tertinggi di atas $2,505 per ons. Namun, Wells Fargo mengatakan bahwa mereka tidak takut terhadap performa yang kurang baik ini.

"Emas sedang mengalami 12 bulan yang buruk, setidaknya dalam dasar yang relatif. komoditas rata-rata (menggunakan Indeks Komoditas Bloomberg) naik sebesar 34% sejak Agustus 2020, sedangkan harga emas turun sejumlah 12%. Apakah ini menakutkan bagi kamu? Tidak juga," sebut kepala strategi aset nyata Wells Fargo, John LaForge.

Siklus peningkatan komoditas diketahui memiliki "kepemimpinan yang berotasi", yang artinya tren kenaikan pada satu komoditas dapat digantikan dengan tren kenaikan pada komoditas lain pada siklus tersebut. Hal inilah yang sedang terjadi, sebut LaForge.

Emas diperkirakan akan melanjutkan posisi unggulnya pada siklus kenaikan berikutnya, tambah LaForge. Dan siklus tersebut kemungkinan akan dimulai dari China.

"Selama tiga bulan terakhir, import emas dari Hongkong menuju ke China melonjak dari 38 metric ton per bulan menuju ke 154 ton. Meski kami sudah melihat angka yang lebih besar sebelumnya, tren yang berbalik ini yang mencuri perhatian kami," sebut LaForge.

Angka ini adalah hal yang penting karena menunjukkan pembelian emas oleh China meningkat untuk pertama kalinya dalam satu dekade ini.

Selain China, yang merupakan konsumen emas terbesar di dunia, terdapat beberapa pendorong makroekonomis yang dapat membantu peningkatan emas menuju nilai tertinggi.