Untuk Info LM: (021) 4586-3943, (021) 4586-3945
Untuk Info Valas: (021) 4586-3788, (021) 4586-3789
Harga emas global mencapai rekor tertinggi baru, didorong oleh ekspektasi penurunan suku bunga Federal Reserve dan dukungan kebijakan ekonomi dari mantan Presiden Donald Trump. Meski demikian, kekuatan dolar AS masih menjadi faktor penahan laju kenaikan harga logam mulia tersebut.
Spot emas menyentuh level tertinggi intraday $2.475 per ons dalam perdagangan semalam. Para analis meyakini bahwa kemungkinan pemotongan suku bunga Fed sebesar 93-98% pada September mendatang menjadi katalis utama penguatan harga emas.
Arslan Ali, analis mata uang dan komoditas di FX Empire, menjelaskan bahwa suku bunga yang lebih rendah cenderung membuat aset non-yield seperti emas lebih menarik bagi investor. Selain itu, advokasi Trump untuk pemotongan pajak, suku bunga rendah, dan kenaikan tarif dianggap berpotensi memicu inflasi dan melemahkan dolar, sehingga meningkatkan daya tarik emas sebagai aset safe-haven.
Meskipun demikian, kekuatan dolar AS masih menjadi faktor penahan momentum kenaikan harga emas. Data penjualan ritel AS untuk bulan Juni yang stabil di angka $704,3 miliar menunjukkan konsistensi pengeluaran konsumen. Stabilitas ini, ditambah dengan sikap hati-hati Fed terhadap penurunan suku bunga, berkontribusi pada penguatan harga emas belakangan ini.
Sumber : KitcoNews