Untuk Info LM: (021) 4586-3943, (021) 4586-3945
Untuk Info Valas: (021) 4586-3788, (021) 4586-3789
Harga emas terus naik, mencapai sekitar $2.335 per ons pada Juni 2024, meningkat 21,6% dari tahun lalu. Meski sering dikaitkan dengan pembelian bank sentral, sebenarnya ada beragam faktor yang mendorong permintaan emas.
Alain Corbani dari Montbleu Finance menekankan bahwa bukan hanya bank sentral yang membeli emas. Investor ritel di berbagai negara, termasuk Amerika dan Tiongkok, juga berkontribusi signifikan terhadap permintaan.
Tiongkok memegang peran penting dalam pasar emas. Bank Rakyat China menambah 225 ton emas ke cadangannya pada 2023, sementara permintaan ritel Tiongkok untuk emas meningkat 10,1%, mencapai lebih dari 1.006 ton. Hal ini dipicu oleh kinerja buruk investasi lain seperti properti dan saham di negara tersebut.
Menariknya, investor institusional Barat belum sepenuhnya terlibat dalam pasar emas. ETF emas di Amerika Utara dan Eropa justru mengalami arus keluar yang signifikan. Namun, ETF emas Asia terus melihat arus masuk yang kuat.
Corbani optimis tentang masa depan emas, memproyeksikan harga bisa mencapai $3.000 per ons. Prediksi ini didasarkan pada pola historis di mana harga emas biasanya melonjak setelah Federal Reserve menghentikan kenaikan suku bunga.
Dengan berbagai faktor pendorong ini, pasar emas tampaknya masih memiliki potensi pertumbuhan yang signifikan di masa depan.
Sumber : KitcoNews