Untuk Info LM: (021) 4586-3943, (021) 4586-3945
Untuk Info Valas: (021) 4586-3788, (021) 4586-3789
Pada Selasa, 13 Mei 2025, harga emas kembali menunjukkan penguatan setelah beberapa hari mengalami koreksi tajam. Kontrak emas berjangka untuk pengiriman Juni naik sebesar $14,90 atau 0,46%, ditutup di level $3.256,90 per troy ounce di divisi COMEX New York.
Kenaikan ini terjadi berkat dua faktor utama: pelemahan dolar AS dan data inflasi terbaru dari Amerika Serikat. Indeks Harga Konsumen (CPI) tahunan untuk bulan April tercatat naik sebesar 3,2%, angka terendah dalam empat tahun terakhir meskipun sedikit lebih tinggi dari perkiraan ekonom sebesar 3,1%.
Angka inflasi yang lebih rendah ini mengindikasikan proses disinflasi atau penurunan tekanan harga, yang dapat berdampak pada kebijakan moneter ke depan. Pelemahan dolar AS yang cukup signifikan tercatat turun 0,79% ke level 100,945. Hal itu juga memberikan dorongan pada harga emas. Dolar yang melemah membuat emas lebih murah bagi pembeli internasional, sehingga meningkatkan permintaan logam mulia tersebut.
Namun, pasar tetap berhati-hati. Peluang penurunan suku bunga oleh Federal Reserve pada pertemuan bulan Juni turun drastis dari 30,5% menjadi hanya 8,2% dalam satu minggu terakhir. Ini menunjukkan bahwa meskipun inflasi melambat, The Fed masih cenderung mempertahankan suku bunga tinggi dalam waktu dekat. Hal ini mencerminkan ketidakpastian arah kebijakan moneter AS dan meningkatkan daya tarik emas sebagai aset yang tidak terpengaruh langsung oleh suku bunga.
Di sisi lain, kabar mengenai kemungkinan kesepakatan dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok untuk mengurangi tarif turut memengaruhi sentimen pasar, meski belum berdampak besar pada logam mulia.
Sumber : KitcoNews